Loading...
Tahun 2015 ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menggelar uji kompetensi guru (UKG) bagi seluruh tenaga pengajar di penjuru Nusantara. Melalui ujian ini, Kemdikbud ingin memetakan kompetensi sekira 2,5 juta guru Indonesia.
UKG mengujikan 60 soal atau 120 soal, tergantung mata pelajaran dan program keahlian yang harus diselesaikan guru. Semua harus dikerjakan dalam waktu 120 menit. Ada 200 mata pelajaran yang akan diujikan, sesuai jenis dan jenjang pendidikan. Pendekatan yang digunakan adalah tes penguasaan substansi bidang studi berdasarkan latar belakang pendidikan, sertifikat pendidik, dan jenjang pendidikan tempat guru bertugas.
Sebanyak 2.031.174 dari total 2.587.253 guru di Indonesia sudah mengikuti Uji Kompetensi Guru (UKG) yang dilaksanakan dari 9 November 2015. Kini, menjelang berakhirnya masa ujian pada 27 November pekan depan, belum ada guru yang mampu memeroleh nilai sempurna atau 100.
Terkait hasil sementara tersebut, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Sumarna Surapranata mengungkapkan, masih terlalu dini untuk mengumumkan nilai tertinggi atau terendah karena proses UKG belum selesai. Pihaknya pun masih optimistis terhadap kemungkinan guru yang mampu mendapat nilai 100.
"Hingga saat ini ada guru di SMA di Papua Barat, Sorong, yakni pada mata pelajaran bahasa Jerman mendapat nilai 93,33. Ini sangat luar biasa," ujar Pranata.
Pranata sendiri tak mau membongkar identitas guru tersebut lantaran belum saatnya menyebut nilai tertinggi. Selain itu, kata dia, ada juga guru kimia SMA di Cirebon yang memeroleh nilai 96,67.
Di Aceh juga ada guru matematika SMA yang dapat nilai 95," terangnya.
Pranata mengungkapkan, salah satu peserta UKG di Batam berhasil meraih nilai cukup tinggi. Guru tersebut, kata Pranata, mendapat skor 84 dalam ujian.
Kepala SMPN 8 Makassar, Hikmah Mangani, Spd, Mpd mengungkapkan di SMPN 8 ada guru PKn yang mendapatkan nilai 84.
Di Ternate guru honorer di SMA Negeri 8 Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), Meti Gitanisari meraih nilai 87, 6 atau yang tertinggi dalam UKG. Atas keberhasilannya meraih nilai tertinggi dalam pelaksanaan UKG di Ternate, Diknas akan memberikan penghargaan sebesar Rp5 juta. Penghargaan itu diberikan untuk guru yang memiliki nilai UKG tertinggi di Malut, sebab Malut menduduki posisi terendah untuk hasil uji kompetensi guru di seluruh Indonesia.
Peningkatan kompetensi guru, ujar Pranata, diharapkan bisa membuat guru memiliki bargaining power. Menurutnya, bargaining power dilatarbelakangi karena adanya kualitas.
"Guru harus punya bargaining power. Seperti pada era tahun 70-an, banyak guru yang mengajar di Malaysia. Sehingga, jika guru punya bargaining power, mereka bisa kerja di mana saja dengan kualitas yang baik," tandasnya
Sumber: http://news.okezone.com/
Loading...
0 Response to "PADA UKG 2015 BANYAK GURU MENCAPAI NILAI UKG TINGGI"
Post a Comment