Pengertian Tamyiz Dalam Nahwu Dan Contoh Kalimatnya Dalam Bahasa Arab
Pengertian Tamyiz Dalam Nahwu – Masih membahas tentang anggota isim-isim yang dinashabkan, dimana kali ini kita akan membahas mengenai kaidah ilmu nahwu berkaitan dengan tamyiz. Sebenarnya, ada kemiripan antara tamyiz dengan kaidah sebelumnya yaitu haal dalam segi menjelaskan sesuatu, yang membedakannya adalah jenis yang dijelaskannya.
Baca juga : Pengertian Haal Dalam Bahasa Arab
Dalam kitab jurumiyah, disebutkan bahwa pengertian tamyiz dalam nahwu bahasa arab ialah sebagai berikut :
الاِسْمُ المَنْصُوْبُ المُفَسِّرُ لِمَا انْبَهَمَ مِنَ الذَّوَاتِ
Yaitu : isim manshub yang berfungsi menjelaskan dzat yang samar.
Jika kita cermati maka pengertian tamyiz dalam nahwu memiliki kemiripan dengan pengertian haal hanya saja yang mebedakannya adalah sesuatu yang dijelaskannya, jika haal menjelaskan keadaan maka tamyiz menjelaskan dzat baik itu dzat berakal maupun tidak berakal.
Contoh :
تَصَبَّبَ زَيْدٌ عَرْقًا = Zaid mencucurkan keringat
Yang menjadi contoh tamyiznya adalah lafadz عَرْقًا (keringat) dimana lafadz عَرْقًا ini menjelaskan keadaan diri Zaid.
Contoh lain :
مَلَكْتُ تِسْعِيْنَ نَعْجَةً = Aku telah memiliki sembilan puluh ekor kambing.
Yang menjdi contoh tamyiznya adalah lafadz نَعْجَةً (kambing) dimana lafadz نَعْجَةً ini adalah yang dimaksud dengan lafadz تِسْعِيْنَ (sembilan puluh).
Seperti halnya haal, tamyiz juga memiliki syarat tertentu. Adapun syarat tamyiz ialah sebagai berikut :
1 Tamyiz harus terdiri dari isim nakiroh. Apa itu isim nakiroh ? baca disini : Pengertian Isim Nakirah Bahasa Arab
2 Tamyiz harus berdiri setelah kalam taam (sempurna). Apa itu kalam taam ? baca disini : Belajar Bahasa Arab Dasar
Sampai disini saya kira sudah sangat jelas sekali bagaimana pengertian tamyiz dalam nahwu bahasa arab. Jika ada pertanyaan silahkan ditanyakan lewat kolom pertanyaan disamping. Semoga bermanfaat, .
0 Response to "Pengertian Tamyiz Dalam Nahwu"
Post a Comment