Pengertian Maful Maah Dalam Kaidah nahwu
Pengertian Maful Maah – Pembahasan tentang maf’ul ma’ah ini merupakan pembahasan terakhir dari sejumlah anggota isim manshubat. Ada beberapa isim manshubat yang sengaja tidak dijelaskan kembali karena pembahasannya sudah ditulis pada bab-bab sebelumnya. Adapun isim manshubat yang tidak dibahas kembali adalah Khabar kaana, isim inna, maf’ul dzanna dan tawabi’ yang jumlahnya ada empat yaitu na’at, ‘athaf, taukid dan badal, dimana semuanya itu telah dibahas pada bab Marfu’at al-asmai.
Baca juga : Pengertian Maful Min Ajlih
Yang dimaksud dengan pengertian maful maah dalam ilmu nahwu adalah sebagai berikut :
الاِسْمُ المَنْصُوْبُ اللَّذِى يُذْكَرُ لِبَيَانِ مَنْ فُعِلَ مَعَهُ الفِعْلُ
Artinya : isim manshub yang disebutkan untuk menjelaskan dzat yang menyertai perbuatan pelakunya.
Untuk membuat maf’ul ma’ah, kita harus menyelipkan wawu ma’iyyah antara maf’ul ma’ah dengan pelaku utamanya, dan wawu ma’iyyah tersebut diterjemahkan dengan kata “beserta”.
Contoh :
جَاءَ الاَمِيْرُ وَالْجَيْشَ = Pemimpin beserta bala tentaranya telah datang.
Yang menjadi contoh maf’ul ma’ahnya adalah lafadz وَالْجَيْشَ sebab ia adalah isim yang menyertai kedatangannya pemimpin.
وَاسْتَوَى الْمَاءُ وَالْخَشَبَةَ = Air itu telah merata beserta kayu.
Yang menjadi contoh maf’ul ma’ahnya adalah lafadz وَالْخَشَبَةَ dimana ia menyertai kemerataan air.
Sampai disini kiranya pembahasan mengenai pengertian maful maah ini sudah sangat jelas sekali dan mudah untuk dipahami. Semoga bermanfa’at, .
0 Response to "Pengertian Maful Maah"
Post a Comment