Pembahasan Tentang Haal Dalam Bahasa Arab
Haal Dalam Bahasa Arab – Pembahasan selanjutnya yang akan ditulis pada postingan ini adalah kaidah ilmu nahwu tentang haal, dimana haal ini merupakan anggota dari isim-isim yang dinashabkan yang jumlahnya ada lima belas. Secara bahasa yang dimaksud dengan الحال adalah “keadaan atau kondisi” sehingga untuk memahami pengertian haal dengan mudah adalah setiap lafadz yang memberikan keterangan suatu keadaan.
Baca juga : Zharaf Zaman Dan Zharaf Makan
Sedangkan yang dimaksud dengan haal dalam bahasa arab atau ilmu nahwu ialah sebagai berikut :
الاِسْمُ المَنْصُوْبُ المُفَسِّرُ لِمَا انْبَهَمَ مِنَ الهَيْئَاتِ
Artinya : isim manshub (ber-i’rab nashab) yang memberikan keterangan keadaan yang samar.
Jadi, haal ini berfungsi untuk menjelskan sebuah keadaan yang samar, jika sobat ingin menjelaskan sebuah keadaan yang samar dalam bahasa arab maka sobat harus menggunakan haal.
Contoh :
جَاءَ زَيْدٌ رَاكِبًا = Zaid telah datang dengan berkendara
Yang jadi contoh haal-nya ialah lafadz رَاكِبًا (berkendara), dimana lafadz رَاكِبًا menjelaskan keadaan datangnya zaid.
قَرَأْتُ قَائِمًا = Aku membaca sambil berdiri
Yang menjadi contohnya adalah lafadz قَائِمًا (berdiri) dimana lafadz قَائِمًا ini menjelaskan keadaan membacanya.
Ketika sobat ingin menggunakan haal dalam bahasa arab maka ia ada syarat-syaratnya. Adapun syarat-syarat membuat haal ada tiga macam, yaitu :
1 Haal harus menggunakan isim nakiroh. Apa itu isim nakiroh ? baca disini : Pengertian Isim Nakirah Bahasa Arab
2 Haal harus berdiri sesudah kalam taam (sempurna). Apa itu kalam taam ? baca disini : Belajar Bahasa Arab Dasar
3 Shaahibul haal (pelaku haal) harus isim ma’rifat. Apa itu isim ma’rifat ? baca disini : Pengertian Isim Ma’rifat
Demikian pembahasan tentang haal dalam bahasa arab beserta contohnya secara terperinci. Semoga bermanfa’at, .
0 Response to "Haal Dalam Bahasa Arab"
Post a Comment