PANDUAN PENILAIAN CALON KEPALA SEKOLAH MELALUI PENILAIAN POTENSI KEPEMIMPINAN

Loading...
PENILAIAN POTENSI KEPEMIMPINAN
Salah satu jenis Penilaian Calon Kepala Sekolah yang biasanya cukup menentukan kelulusan Calon Kepala Sekolah adalah Penilaian Potensi Kepemimpinan. Berdasarkan modul Penilaian Potensi Kepemimpinan yang diterbitkan LPPKS Indonesia. Ukuran yang menjadi dasar penilaian pada calon kepala sekolah/madrasah adalah respon mereka terhadap skenario tentang kondisi Sekolah/Madrasah yang memuat tiga komponen: situasional, kreativitas dan pemecahan masalah, serta pengambilan keputusan berbasis bukti. Sehingga ada tiga jenis respon yang harus diberikan oleh para calon, yaitu:
1. Respon calon terhadap skenario situasional yang riil terjadi di sekolah/Madrasah
2.  Respon calon terhadap skenario kreatifitas dan pemecahan masalah.
3. Respon calon terhadap skenario pengambilan keputusan berbasis bukti


Setiap jenis respon dalam Penilaian Potensi Kepemimpinan akan dinilai dan diklasifikasikan dalam tiga kategori: Sangat Memuaskan (SM), Memuaskan (M), atau Kurang Memuaskan (KM). Semakin banyak nilai dengan kualifikasi Sangat Memuaskan (SM) maka akan semakin besar peluang bagi Calon Kepala Sekolah untuk lulus.

Lalu apa kriteria Sangat Memuaskan (SM), Memuaskan (M), atau Kurang Memuaskan (KM)? Penentuan kategori atau tingkat kualitas respon, dilakukan dengan acuan sebagai berikut:

1. Instrumen Respon Situasional
a. Respon berkategori sangat memuaskan adalah yang dapat menunjukkan respon yang spesifik, taktis, kritis, dan aplikatif dalam menyelesaikan situasi yang diskenariokan dengan berdasarkan pada pemahaman mendalam mengenai SNP dan Kompetensi Dasar Kepala Sekolah.
b. Respon berkategori memuaskan adalah yang menunjukkan respon yang umum namun spesifik, taktis, kritis, dan aplikatif dalam menyelesaikan situasi yang diskenariokan berdasarkan pada pengetahuan mengenai SNP dan Kompetensi Dasar Kepala Sekolah.
c. Respon berkategori kurang memuaskan adalah yang menunjukkan respon yang tidak spesifik, taktis, kritis, dan aplikatif dalam menyelesaikan situasi yang diskenariokan atau bahkan dapat memperburuk situasi.  Instrumen respon situasional terdiri atas dua macam, yaitu: respon situasi A yang memilik karakteristik: taktis, spesifik, dan aplikatif ; dan respon stuasi B yang memiliki karakteristik: kritis, spesifik, dan aplikatif.


Taktis :
Pengambilan keputusan jangka pendek, sempit/ terfokus, dan harus. Sering tidak dibuat dengan pandangan jangka panjang.(Bart Gragg)
Spesifik :
Pengambilan keputusan yang mengarah pada masalah pokok, khas atau khusus.
Aplikatif :
Pengambilan keputusan, yang dapat diterapkan pada lingkungan kerja yang melingkupinya.
Kritis :
Pengambilan keputusan yang mengarah pada hal yang penting, sehingga berdampak besar terhadap unit kerja.
Kreatif :
Pengambilan keputusan yang kaya akan alternatif, dan terus menerus mencari alternatif baru, sehingga dapat membawa unit kerja menjadi lebih baik (Clemen & Gregory)
Detail :
Pengambilan keputusan terperinci, terurai dengan jelas
Sistematis :
Pengampilan keputusan menganut aturan, prosedur yang disepakati, dan alur manajemen efektif


2. Instrumen Kreativitas dan Pemecahan Masalah
a. Respon berkategori sangat memuaskan adalah yang dapat menunjukkan analisis yang benar-benar dapat terbangun aplikasinya berdasarkan pada pemahaman mendalam mengenai SNP, secara khusus, dapat dijelaskan sebagai berikut:
- mengenali masalah utama yang menjadi tantangan dari skenario kasus yang disajikan - menunjukkan pemahaman yang jelas mengenai aplikasi SNP dalam menganalisis kasus
- dapat memilih fakta-fakta terpenting yang terdapat dalam skenario kasus sebagai sumber data dalam menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan
- memberikan respon secara spesifik, kreatif, dan meyakinkan dengan berdasarkan pada alasan-alasan yang terkait dengan SNP maupun kompetensi kepala sekolah
- mengajukan rencana tindakan yang aplikatif untuk mengatasi masalah utama yang disajikan dalam skenario.

b. Respon berkategori memuaskan adalah yang menunjukkan analisis yang bersifat umum (wacana) berdasarkan pengetahuan mengenai SNP, secara khusus dapat dijelaskan sebagai berikut:
- mengenali masalah-masalah yang menjadi tantangan dari skenario kasus yang disajikan namun belum dapat mengidentifikasi masalah utama
- menunjukkan adanya pengetahuan mengenai aplikasi SNP dalam
menganalisis kasus
- menggunakan berbagai fakta, termasuk yang sebenarnya tidak penting, sebagai data dalam menganalisis kasus
- memberikan respon yang masih bersifat umum, sehingga aplikasinya masih tidak memiliki ciri khas kreativitas
- mengajukan rencana tindakan, sehingga tidak membawa kasus yang diskenariokan menjadi semakin bermasalah

c. Respon berkategori kurang memuaskan adalah yang menunjukkan analisis yang bersifat seadanya tanpa adanya pengetahuan mengenai SNP atau solusi yang diajukan cenderung akan memperburuk masalah, secara khusus dapat dijelaskan sebagai berikut:
- tidak berhasil mengenali masalah-masalah yang menjadi tantangan dari skenario kasus yang disajikan namun belum dapat mengidentifikasi masalah utama
- tidak menunjukkan adanya pengetahuan mengenai aplikasi SNP dalam menganalisis kasus
- terlalu menekankan fakta-fakta kecil, termasuk yang sebenarnya tidak
penting, sebagai data dalam menganalisis kasus
- memberikan respon yang masih bersifat umum, tidak jelas, dan cenderung tidak tepat
- mengajukan rencana tindakan yang tidak rasional sehingga membawa kasus yang diskenariokan menjadi semakin bermasalah

3. Instrumen Pengambilan Keputusan Berbasis Bukti
a. Respon berkategori sangat memuaskan adalah yang dapat menunjukkan kemampuan analisis berbagai data kualitatif dan kuantitatif yang benar-benar dapat terbangun aplikasinya berdasarkan pada pemahaman mendalam mengenai SNP, secara khusus, dapat dijelaskan sebagai berikut:
- menunjukkan pemahaman yang mendalam mengenai standar-standar yang menjadi masalah dalam berbagai data yang disajikan
- berhasil menginterpretasi dan menganalisis data secara tepat berdasarkan pada SNP secara terperinci
- menjawab seluruh pertanyaan dengan terperinci/detail berdasarkan pada data-data yang diskenariokan
- pengambilan keputusan bersifat logis, sistematis, aplikatif, dan beralasan kuat (berdasarkan pada SNP, standard kompetensi, dan interpretasi data)

b. Respon berkategori memuaskan adalah yang menunjukkan analisa yang bersifat general dari berbagai data yang disajikan berdasarkan pengetahuan mengenai SNP, secara khusus dapat dijelaskan sebagai berikut:
- menunjukkan pengetahuan mengenai standar-standar yang menjadi masalah dalam berbagai data yang disajikan
- berhasil menginterpretasi dan menganalisa data berdasarkan SNP secara umum
- menjawab seluruh pertanyaan secara garis besar berdasarkan pada datadata yang diskenariokan
- pengambilan keputusan masih dapat diterima karena tidak berpotensi menimbulkan kerugian atau tidak akan memperburuk masalah

c. Respon berkategori kurang memuaskan adalah yang menunjukkan analisa yang bersifat seadanya tanpa adanya pengetahuan mengenai SNP atau solusi yang diajukan cenderung akan memperburuk masalah, secara khusus dapat dijelaskan sebagai berikut:
- tidak menunjukkan adanya pengetahuan mengenai standar-standar yang menjadi masalah dalam berbagai data yang disajikan
- tidak berhasil atau bahkan salah menginterpretasi dan menganalisa data berdasarkan SNP secara umum karena terjebak pada data-data yang disajikan secara detail
- menjawab seluruh pertanyaan secara garis besar namun masih berupa
wacana, tidak jelas, atau bahkan tidak tepat jika mengingat inti dari masalah yang diskenarionan
- pengambilan keputusannya tidak tepat atau tidak logis atau tidak rasional dan cenderung memperburuk masalah

Contoh :
Skenario respon situasional, mengangkat kasus tentang adanya tawuran antara siswa sekolah siang dan pagi,

Respon dari asesi A : menyelesaikan masalah dengan mengatur jam masuk dan pulang,

Respon dari asesi B : menyelesaikan masalah dengan cara mengadakan rapat antar guru BP,

Respon dari asesi C : meminta bantuan masyarakat setempat dan polisi agar segera datang untuk menghentikan tawuran terlebih dahulu,kemudian melakukan langkah-langkah penyelesaian antar sekolah yang terstruktur dan terprogram.

Analisis penilaiannya; Respon terkesan sama logis,sama taktis,dan mungkin sama terperinci dan mengandung unsur – unsur SNP,tetapi karena skenario yang di sajikan adalah untuk situasional maka RESPON ASESI C yang masuk kategori SANGAT MEMUASKAN Karena mampu menghentikan segera tawuran (situasional) dan menindaklanjuti dengan langkah-langkah efektif agar tidak terjadi lagi kasus yang sama di kemudian hari.

===================================================




Loading...

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PANDUAN PENILAIAN CALON KEPALA SEKOLAH MELALUI PENILAIAN POTENSI KEPEMIMPINAN"

Post a Comment