Pembahasa Tentang Tanda Fiil
Tanda Fiil – Sebagaimana sudah dipahami bersama bahwa yang dimaksud dengan fiil adalah kata kerja, penjelasan mengenai materi bahasa arab tentang fiil dianggap sudah bisa dipahami karena sudah dibahas pada tulisan sebelumnya, baik dari segi pembagiannya maupun dari pengertiannya masing-masing.
Jika anda lupa, silahkan baca pembahasan tersebut pada kategori “Bahasa Arab” pada bagian atas. Pada tulisan ini, kita akan belajar mengenai tanda faiil tersebut supaya kita lebih mudah memahami termasuk apakah fiil tersebut.
Adapun tanda fiil tersebut adalah sebagai berikut :
Tanda dari fiil madhi adalah selamanya di-fthahkan huruf akhirnya, artinya tidak ada fiil madhi yang tidak difathahkan. Namun, perlu diketahui bahwa yang dimaksud dengan difathahkan huruf akhirnya disini ialah fathah secara lafdziyah dan fathah secara perkiraan.
Contoh fathah secara lafdziyah :نَصَرَ dan ضَرَبَ
Contoh fathah secara perkiraan : رمى dan نهى
Kemudian, fiil madhi harus fathah secara perkiraan pada huruf akhirnya apabila fiil madhi tersebut bertemu dengan dhamir marfu’. Contoh : نَصَرْتُ
Tanda fiil mudhari adalah selalu diawali dengan salahsatu huruf zaidah yang empat, biasanya terhimpun dalam lafadz أنيت (hamzah, nun, ya, ta). Selain itu, fiil mudhari selamanya akan dirafa’kan kecuali dimasuki amil nawashib (yang menashabkan) atau amil jawazim (yang men-jazmkan) maka itu harus disesuaikan dengan amilnya.
Tanda dari fiil amr adalah selamanya di-jazmkan huruf akhirnya. Contoh : اُنْصُرْ
Namun, disini fiil amr selamanya harus di-jazmkan apabila fiil madhinya shahih huruf akhirnya. Jadi, apabila fiil madhinya terdiri dari huruf mu’tal akhir maka pada fiil amrnya harus dibuang huruf illatnya. Contoh : رمى menjadi اِرْمِ
Demikian pembahasan mengenai tanda fiil dalam bahasa arab, . Semoga bermanfaat.
0 Response to "Tanda Fiil Dalam Bahasa Arab"
Post a Comment