Pengertian Naibul Fail Dalam Ilmu Nahwu

Loading...

Pengertian Naibul Fail Dalam Ilmu Nahwu Bahasa Arab

Pengertian Naibul Fail – Bagian kedua dari anggota isim yang selalu dirafa’kan ialah maf’ul yang tidak disebutkan fa’ilnya atau dikenal juga dengan istilah na’ibul fa’il. Sebelumnya telah dibahas tentang pengertian fa’il dimana ia adalah bagian pertama dari isim yang dirafa’kan.

Baca disini : Pengertian Fa’il Dan Contohnya

Dalam bahasa indonesia, pengertian naibul fail sama dengan kalimat pasif yang ditandai dengan kata “di”, maka dalam bahasa arab juga sama, jika kalimat tersebut adalah naibul fa’il maka terjemahannya dimulai dengan kata “di” contoh dibeli, dijual, dibersihkan daln lain-lain.

Pengertian Naibul Fail Dalam Ilmu Nahwu Bahasa Arab Pengertian Naibul Fail Dalam Ilmu Nahwu

Definisi Naibul Fail

Contoh :

Aktif : شَرَبْتُ القَهْوَةَ  = Saya minum kopi

Pasif : شُرِبَ القَهْوَةُ = diminum kopi

Contoh kalimat di atas jika diurai maka kedudukannya seperti ini

شَرَبَ  = Fi’il (madhi)

تُ = Fa’il (isim dhamir)

القَهْوَةَ = Maf’ul

Yang menjadi contoh naibul fa’il pada contoh di atas adalah kata القَهْوَةُ (pasif). Kata القَهْوَةَ (aktif) kedudukannya adalah maf’ul maka i’rabnya harus nashab, namun kemudian ketika kalimatnya dirubah menjadi kalimat pasif maka kedudukannya berubah menjadi naibul fa’il, maka i’rabnya jadi rafa.

Ada perbedaan penulisan kalimat aktif dan pasif antara bahasa indonesia dan bahasa arab, dalam bahasa indonesia meskipun kalimat pasif akan tetapi pelakunya (predikat) tetap disebutkan di akhir contoh mobil dibeli oleh saya, lain halnya dengan bahasa arab yang sama sekali fa’ilnya tidak disebutkan dalam kondisi pasif.

Adapun aturan dalam membuat na’ilbul fa’il ialah : jika fi’ilnya adalah fi’il madhi maka dhammahkanlah huruf awalnya, dan huruf sebelum akhirnya dikasrahkan contoh شَرَبَ jadi شُرِبَ, jika fi;ilnya adalah fi’il mudhari maka dhammahkanlah huruf awalnya dan huruf sebelum akhirnya difathahkan contoh يَشْرَبُ jadi  يُشْرَبُ.

Naibul fail terbagi atas dua bagian, yaitu naibul fail isim dzahir dan mudhmar. Naibul fail isim dzahir adalah naibul fail yang terbentuk dari isim dzahir contoh شُرِبَ القَهْوَةُ sedangkan naibul fa’il isim mudhmar (isim dhamir) adalah naibul fa’il yeng terdiri dari kata ganti (isim dhamir) contoh ضُرِبْتُ.

Demikian sedikit penjelasan tentang pengertian naibul fail berikut dengan contohnya dalam ilmu nahwu bahasa arab. Semoga bermanfaat, .

Loading...

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengertian Naibul Fail Dalam Ilmu Nahwu"

Post a Comment